Filter Kertas vs Metal Aeropress: Mana yang Terbaik?
Filter Kertas vs Metal Aeropress: Mana yang Terbaik?.Jujur aja, waktu pertama kali beli Aeropress, gue sama sekali nggak kepikiran soal filter. Kirain yaudah tinggal pakai aja yang ada di dalam box. Ternyata... itu cuma awal dari perjalanan panjang eksplorasi rasa dan alat yang bikin ngopi pagi jadi semacam ritual suci.
Awalnya gue cuma pakai filter kertas. Simple, bersih, dan murah. Tapi begitu nyemplung ke komunitas kopi di Reddit dan forum-forum online, mulailah tuh muncul rasa penasaran: “Filter metal emang beneran lebih enak hasilnya?”
Jadi ya, kayak banyak dari kalian mungkin, gue akhirnya beli filter metal. Tepatnya yang dari stainless steel, merek cukup ternama, yang katanya bisa ngeluarin body kopi lebih tebal dan lebih banyak oils-nya. Dan emang bener sih… tapi ada tapi-nya.
1. Soal Rasa: Beda Tipis Tapi Kerasa
Nah ini bagian yang paling sering jadi bahan perdebatan. Buat gue pribadi, rasanya beda. Filter kertas itu ngasih hasil yang lebih clean dan terang, cocok buat beans yang light roast dan punya note fruity atau floral. Kalau lo seneng kopi yang nuansanya mirip teh, lebih ringan tapi kompleks, filter kertas jawabannya.
Tapi pas gue coba filter metal? Boom. Body-nya langsung kerasa lebih full. Ada semacam "berat" di lidah. Flavor-nya lebih bold, kadang malah agak muddy kalau grind size-nya terlalu halus. Tapi buat beans dark roast atau medium roast yang punya rasa cokelat, kacang, atau karamel… ini enak banget.
Jadi ya, tergantung mood dan beans yang gue pakai. Ada kalanya gue pengen yang bersih dan cerah, ada kalanya pengen yang nendang dan bold. Dan kadang, jujur aja, gue malah nyampurin—pakai metal filter plus kertas buat balance rasa. Yes, bisa gitu juga, bro.
2. Kebersihan dan Perawatan
Filter kertas menang telak di bagian ini. Habis pakai? Tinggal buang. Beres.
Filter metal? Eh… ribet. Kadang ampasnya nyangkut di pori-pori kecil filter dan butuh sikat khusus buat bersihin. Pernah sekali gue kelupaan nyuci langsung, eh pas besoknya… bau amis. Yuck.
Jadi ya, lo harus rajin. Jangan cuma sok-sokan pakai filter reusable tapi males ngerawat. Karena bisa bikin rasa kopi lo rusak. Gue bahkan sempet nyalahin beans gue padahal yang salah filternya yang belum bersih betul.
3. Lingkungan dan Biaya Jangka Panjang
Nah, ini alasan utama kenapa banyak orang pindah ke filter metal. Gak salah sih.
Filter kertas itu sekali pakai, artinya tiap seduh lo buang satu. Secara lingkungan, ini nggak ideal. Tapi di sisi lain, kertas itu biodegradable. Kalau lo komposin, ya masih oke.
Sementara filter metal… ya reusable. Satu kali beli bisa lo pakai bertahun-tahun. Di titik ini, secara jangka panjang, jelas lebih hemat dan lebih ramah lingkungan (asal lo rajin bersihin, ya).
Tapi gini, realita dari gue pribadi, kadang tetap aja gue balik ke filter kertas. Terutama pas buru-buru pagi-pagi dan gak mau ribet. Jadi meskipun hemat dan ramah, ujung-ujungnya tetep soal kenyamanan harian juga.
4. Portabilitas dan Ngopi On-The-Go
Ini faktor yang nggak banyak dibahas, tapi buat gue penting. Gue sering bawa Aeropress waktu traveling. Dan menurut gue, filter kertas lebih aman.
Kenapa? Karena filter metal bisa bengkok, lecet, atau ilang. Dan nyari gantinya gak gampang di mana-mana. Sedangkan filter kertas? Lo bisa bawa satu stack kecil, ringan banget, dan gak makan tempat.
Pernah waktu camping gue cuma bawa filter metal. Eh, lupa bawa sikat buat bersihin. Akhirnya? Gue nyeduh pake filter kotor. Rasanya? Ya bisa lo bayangin lah…
5. Kesalahan yang Pernah Gue Lakuin
Gue pernah pakai filter metal buat beans Ethiopia light roast dengan grind terlalu halus. Hasilnya? Tersumbat. Harus press sekuat tenaga sampai tangan pegel, dan kopi yang keluar? Penuh sedimen. Minumannya berasa kayak kopi tubruk, bukan Aeropress.
Dari situ gue belajar: grind size itu penting banget. Kalau pakai filter metal, grind lo harus sedikit lebih kasar dibanding pas pakai kertas. Dan jangan sok-sokan eksperimen tanpa baca dulu review atau minimal trial kecil.
6. Tips Buat Lo yang Masih Bingung Milih
Kalau lo baru mulai dan belum yakin, saran gue: tetap pakai filter kertas dulu. Kenalin karakter beans dan rasanya lewat filter kertas. Lebih konsisten dan minim error.
Tapi kalau lo udah mulai paham taste preference lo, baru deh coba beli filter metal. Pilih yang lubangnya kecil (microfilter) dan bahan stainless steel food grade. Ada juga yang versi titanium, tapi itu biasanya lebih mahal dan jujur aja, rasa gak beda jauh.
Dan satu hal: kalau lo suka eksperimen? Miliki dua-duanya. Karena kadang pilihan terbaik… ya tergantung hari dan mood lo.
7. Final Verdict (Versi Gue)
Filter Kertas: Clean, cepat, praktis. Cocok buat yang suka rasa terang dan detil flavor.
Filter Metal: Bold, berminyak, lebih intense. Cocok buat yang suka body tebal dan pengalaman minum kopi yang lebih “kasar”.
Gue? Punya dua-duanya. Dan secara realistis, 70% gue pakai kertas. Tapi setiap kali gue pengen sesuatu yang beda atau punya beans baru yang pengen gue eksplor, filter metal jadi senjata rahasia.
Bonus: Trik Kombinasi
Lo bisa juga pakai double filter. Jadi filter metal di bawah, kertas di atasnya. Ini bisa bantu nyaring lebih baik tapi tetap kasih body yang lebih penuh dari metal. Trik ini gue pelajari dari barista lokal waktu nyeduh di event kopi. Gokil sih, karena hasilnya balance banget.
Jadi gimana? Lo tim kertas, tim metal, atau tim “tergantung mood”? Coba aja dua-duanya kalau ada budget. Karena ya… kayak banyak hal di dunia kopi, nggak ada jawaban tunggal yang benar. Yang penting lo tahu apa yang lo suka dan kenapa lo suka itu.
Selamat bereksperimen dan… jangan lupa bersihin filternya ya!
FAQ Tentang Filter Kertas vs Metal Aeropress
Mana yang lebih baik, saringan kopi kertas atau logam?
Jujur? Gak ada yang “lebih baik” secara mutlak. Ini kayak nanya, “lebih enak nasi goreng atau mie goreng?”—semuanya tergantung selera dan situasi.
Saringan kertas bikin kopi lo lebih bersih, tanpa ampas, dan rasa lebih ringan. Cocok buat lo yang suka notes fruity, floral, atau pengen eksplor rasa asli dari beans-nya.
Saringan logam (metal) kasih hasil yang lebih bold, lebih berminyak (karena oils-nya gak kesaring), dan body yang tebel. Kalau lo suka kopi yang “nendang” dan punya rasa lebih berat kayak cokelat, kacang, atau karamel—ini bisa jadi pilihan lo.
Tapi inget, filter logam juga lebih rewel. Harus dibersihin, kadang nyumbat kalau salah grind size, dan hasilnya bisa agak keruh kalau gak hati-hati.
Apakah Anda perlu membeli filter untuk Aeropress?
Jawabannya: tergantung.
Kalau lo beli Aeropress baru, lo nggak perlu langsung beli filter tambahan, karena biasanya udah dikasih sekitar 350 lembar filter kertas. Itu cukup buat hampir setahun kalau lo ngopi sehari sekali.
Tapi… kalau lo pengen opsi reusable, atau ngerasa boros buang-buang kertas tiap hari, lo bisa beli filter logam sebagai pelengkap. Sekali beli, bisa dipakai bertahun-tahun (asal dirawat ya, bro).
Dan kalau lo ngerasa filter kertas resmi Aeropress agak mahal atau susah didapetin, banyak juga alternatif merk lain yang jual filter ukuran serupa. Asal diameternya sekitar 62 mm, biasanya cocok kok.
Pro tip dari gue: Selalu simpen beberapa filter kertas cadangan di dompet atau tas kalau lo suka bawa Aeropress jalan-jalan. Karena pas lo lupa bawa? Duh, nyesek banget rasanya 😅
Gue sendiri sih pakai dua-duanya tergantung mood. Pagi-pagi buru-buru? Kertas. Weekend santai dan pengen eksplor rasa? Logam.
Apakah Aeropress menggunakan filter kertas?
Yup, secara default iya banget. Setiap pembelian Aeropress biasanya udah dapet sekotak kecil filter kertas bundar yang ukurannya pas banget sama alatnya.
Filter ini yang bikin kopi lo hasilnya jernih dan bebas ampas. Jadi kalau lo baru mulai, gak usah bingung—langsung aja pakai itu dulu. Trust me, lebih aman dan gak ribet.
Tapi sekarang makin banyak orang yang pilih pakai filter logam reusable sebagai alternatif. Biasanya karena dua alasan: biar gak terus-terusan beli kertas, atau pengen rasa yang lebih “berisi”.
Dan asik banget sebenernya sih… karena Aeropress tuh fleksibel. Lo bisa gonta-ganti filter sesuai selera. Bahkan bisa nyoba kombinasinya juga (kayak yang gue bilang tadi—logam + kertas).
