Tips Menghindari Aftertaste dari Filter Kertas V60
Tips Menghindari Aftertaste dari Filter Kertas V60. Aku inget banget pertama kali nyobain V60. Beli alatnya, grinder, biji kopi yang katanya single origin Ethiopia, dan tentu aja, filter kertas. Nyeduh sambil lihat video tutorial YouTube, udah ngerasa kayak barista kelas dunia.
Tapi begitu nyeruput? Duh. Rasanya ada sesuatu yang aneh—kayak minum kopi yang dibungkus koran. Pahit, hambar, dan ada rasa 'kayu basah' yang nggak nyambung sama flavor note buah-buahan yang ditulis di kemasannya.
Jadi, masalahnya di mana? Yup, di filter kertasnya.
1. Selalu Bilas Filter Kertas Sebelum Menyeduh
Ini pelajaran pertama dan paling penting.
Serius, jangan pernah langsung nyeduh air panas ke bubuk kopi di atas filter kertas tanpa ngebilas dulu. Filter V60 (terutama yang putih dan belum bleached) punya paper taste yang nyata dan kuat. Kalau kamu gak bilas dulu, air pertama yang turun ke cangkir kamu bakal bawa serta rasa itu.
Cara aku ngebilas:
- Masukkan filter ke dripper V60.
- Tuang air panas (sekitar 90-95°C) secukupnya, melingkar dari tengah ke pinggir, sampai seluruh permukaan filter basah.
- Biarkan air menetes ke server atau gelas, lalu buang airnya.
- Baru masukin bubuk kopi dan mulai proses seduh.
Percaya deh, langkah kecil ini ngubah banyak banget.
Kadang aku iseng, nyobain dua cangkir: satu diseduh tanpa bilas, satu dengan bilas. Bedanya kayak siang dan malam.
2. Gunakan Filter Berkualitas Baik
Nggak semua filter diciptakan sama. Ada yang terlalu tebal, ada yang bau kertasnya keterlaluan.
Kalau kamu sering nemu aftertaste aneh meskipun udah dibilas, mungkin saatnya upgrade filter kamu. Aku pribadi lebih suka filter bleached (yang putih bersih), karena menurutku lebih netral dan gampang dibersihkan sebelum seduh.
Beberapa merek yang menurutku oke banget:
- Hario (tentu aja, cocok banget buat V60)
- Cafec (buat yang suka eksperimen)
- Kalita (kalau kamu pakai Wave, tapi ini juga berguna buat perbandingan rasa)
Merek murah meriah kadang punya serat yang terlalu kasar atau bau yang terlalu kuat. Bukan berarti harus mahal, tapi pilih yang sudah trusted di komunitas kopi manual.
3. Perhatikan Air yang Digunakan
Air juga punya andil, loh!
Waktu aku pake air galon murah dari toko sebelah, aftertaste dari filternya kayak makin parah. Tapi begitu aku coba air dengan TDS (Total Dissolved Solid) yang lebih stabil, misalnya air mineral botol atau hasil filter rumah yang bagus, rasa kopi jauh lebih bersih.
Idealnya, air buat nyeduh kopi tuh punya TDS sekitar 75–150 ppm. Terlalu rendah, kopinya hambar. Terlalu tinggi, rasa aneh dari kertas makin nendang.
Jadi bukan cuma soal filter—kadang air yang “mendramatisir” rasa kertas itu.
4. Gunakan Teknik Bloom yang Benar
Nah, ini agak nyelip, tapi penting banget.
Waktu proses blooming, atau saat pertama kali menuang air panas ke kopi, aku suka kasih sedikit ekstra waktu (sekitar 30–45 detik) supaya CO₂ keluar dengan maksimal. Kadang aku goyangin dikit drippernya biar semua kopi kena air.
Kenapa ini penting?
Karena CO₂ bisa menahan ekstraksi awal, dan kalau proses blooming kurang sempurna, rasa-rasa aneh bisa lebih muncul, termasuk rasa kertas atau rasa pahit dari ekstraksi yang nggak merata.
Ini bukan solusi langsung buat filter, tapi membantu balance rasa keseluruhan. Yang tadinya aftertaste-nya aneh, bisa jadi lebih bersih dan halus kalau blooming-nya bagus.
5. Coba Gunakan Filter Natural (Brown) Tapi Tetap Bilas
Beberapa orang lebih suka filter yang unbleached, alias yang warnanya cokelat alami. Tapi hati-hati, karena justru filter ini sering kali punya rasa lebih “kayu” atau “tanin” kayak teh.
Kalau kamu tetap mau coba, pastikan untuk membilas lebih lama dari biasanya. Kadang aku tuang air dua kali sebelum nyeduh, apalagi kalau filternya tebal.
Tapi jujur, aku pribadi lebih suka yang putih karena lebih konsisten.
6. Eksperimen: Dua Filter Sekaligus?
Pernah iseng nyobain teknik “double filter”—pakai dua lapis filter kertas buat ngatur aliran air. Lucunya, bukannya makin bersih, justru rasa kertas makin kuat 😅
Jadi, jangan ketipu ide “lebih banyak filter = lebih bersih.” Biasanya, malah bikin seduhan terlalu lambat, over extracted, dan aftertaste-nya makin aneh.
Kadang-kadang, eksperimen itu penting. Tapi gak semua life hack cocok buat semua orang.
Kesimpulan: Filter Kertas Itu Penting, Tapi Gak Perlu Ditakuti
Aftertaste dari filter kertas V60 bukan hal yang aneh—aku rasa hampir semua home brewer pernah ngalamin. Tapi kabar baiknya, itu bisa dihindari dengan beberapa kebiasaan kecil yang jadi rutin.
Yang penting:
- Bilas filter sebelum seduh.
- Gunakan air bersih dan stabil.
- Pilih filter berkualitas.
- Jangan takut buat bereksperimen dan catat hasilnya.
Kadang aku nulis catatan kecil setelah nyeduh: jenis kopi, metode, filter apa yang kupakai, rasa yang muncul. Lama-lama, kamu bakal tahu mana yang cocok buat lidah kamu dan mana yang bikin rasa jadi “off.”
Oh, dan satu lagi... kalau kamu nyeduh buat orang lain dan mereka bilang kopinya enak banget—tapi kamu tahu kamu lupa bilas filter—itu bisa jadi pujian sekaligus tamparan lembut buat tetap disiplin 😅
Kalau kamu pernah ngalamin rasa aneh kayak rasa kardus, rasa tanah, atau aftertaste pahit yang nggak nyambung sama biji kopi kamu, besar kemungkinan si filter kertas ini pelakunya.
Tapi jangan kapok. Justru dari situ kita belajar, dan makin deket sama seduhan kopi yang clean, bright, dan flavorful—tanpa rasa kertas yang ganggu.
Ada tips lain yang kamu suka? Atau kamu punya filter andalan yang wajib dicoba? Yuk, ngobrol di kolom komentar (atau DM aku di IG kalau kamu lebih suka diskusi sambil ngopi).
Happy brewing, dan semoga seduhan kamu hari ini bebas rasa “daun kalender”! ☕😄
FAQ Tentang Menghindari Aftertaste dari Filter Kertas V60
Kenapa V60 terasa pahit?
Ah, pertanyaan sejuta umat! Dan jujur, aku juga dulu sempet kesel banget waktu nyeduh V60 tapi rasanya malah pahit kayak nonton mantan nikah. Padahal biji kopinya mahal dan katanya punya notes "caramel dan peach". Lah, yang muncul di lidah malah pahit dan getir 😬
Jadi gini…
Rasa pahit di V60 biasanya karena over extraction. Artinya, air terlalu lama bersentuhan sama bubuk kopi, jadi yang keluar bukan cuma rasa manis dan asamnya aja, tapi juga senyawa pahit di akhir.
Penyebab umumnya:
Gilingan terlalu halus. Ini bikin air ngalir terlalu pelan.
Waktu seduh kelamaan. Idealnya total seduhan tuh 2.5–3.5 menit, tergantung resep.
Air terlalu panas. Kalau air di atas 96°C, bisa bikin senyawa pahit lebih banyak larut.
Porsi kopi terlalu banyak. Kadang kita nambah dikit karena ngerasa “kurang nendang”, tapi malah jadi pahit.
Solusi praktis:
Coba grind agak kasar.
Turunin suhu air ke sekitar 90–93°C.
Catat waktu seduh kamu. Kalau udah lewat 4 menit, mungkin perlu disesuaikan.
Aku sendiri suka mulai dari rasio 1:15 (misal 15 gram kopi, 225 ml air), lalu mainin waktu seduh dan grind size pelan-pelan.
Mengapa V60 saya terasa pahit?
Okay, jadi kalau kamu udah merasa semua udah benar—tapi tetap PAHIT—ayo kita gali lebih dalam.
Kadang penyebabnya:
Air yang kamu pakai. Kandungan mineral yang tinggi bisa bikin rasa pahit lebih dominan. Coba ganti jenis air.
Biji kopi terlalu dark roast. V60 cocoknya buat medium atau light roast. Kalau pakai dark roast, ya rasanya memang bakal lebih bitter karena emang karakter roast-nya begitu.
Blooming nggak maksimal. Kalau kamu cuma nyiram dikit tanpa nunggu 30–45 detik, karbon dioksida dari kopi masih kebawa dan bisa ganggu ekstraksi.
Dan satu yang paling sering kejadian:
Nyeduh buru-buru. Buru-buru bikin seduhan malah nggak merata. Aku pernah tuang air kayak lagi ngejar kereta—hasilnya? Pahit, dan nyesel 😩
Jadi, seduh dengan hati yang damai ya. Pelan-pelan aja, kayak lagi bikin puisi buat orang yang gak bisa dimiliki. Ehe.
Apa tujuan dari menyaring kopi menggunakan filter kertas?
Oke, ini seru. Jadi kenapa sih kita ribet banget pake kertas segala?
Jawabannya: buat dapetin rasa kopi yang lebih bersih, jernih, dan ringan. Filter kertas itu nyaring partikel halus (fines) dan minyak dari kopi, jadi hasil akhirnya lebih “clear” di lidah.
Bayangin kayak gini:
Kalau kamu minum kopi tubruk, rasa kopinya pekat, tebal, kadang kayak ada bubuk yang nyangkut di gigi. Nah, dengan filter kertas, semua partikel kecil itu disaring keluar.
Hasilnya:
Flavor notes kopi lebih terasa (buah, floral, coklat, dll).
Aftertaste lebih ringan.
Nggak ada ampas.
Tapi ya itu, ada harga yang harus dibayar — yaitu potensi rasa “kertas” kalau nggak dibilas. Makanya, kayak yang aku cerita di atas, bilas filter itu langkah wajib.
Dan jangan salah, filter juga bikin proses lebih presisi. Kamu bisa kontrol semuanya: grind size, waktu, suhu. Buat para “kontrol freak” di dunia kopi, ini surganya.
Kenapa V60 asam?
Oke. Ini pertanyaan yang biasanya bikin orang kaget waktu pertama kali nyoba V60. Kayaknya kok rasanya kayak lemon ya? Atau bahkan kayak jeruk busuk kalau seduhannya gagal total 😅
Tapi hold up — asam di kopi tuh bukan hal jelek. Asal asamnya tepat, dia justru bikin kopi lebih hidup. Kayak rasa wine, atau buah beri yang segar.
Penyebab V60 terasa terlalu asam:
Under extraction. Ini kebalikan dari pahit tadi. Biasanya karena:
Gilingan terlalu kasar.
Waktu seduh terlalu cepat (kurang dari 2 menit? ya ampun…)
Air terlalu dingin (di bawah 88°C).
Jenis kopi. Light roast dari Ethiopia atau Kenya memang cenderung punya acidity tinggi.
Salah teknik seduh. Misal, air dituang cuma ke tengah, nggak merata ke seluruh bubuk.
Cara ngakalinnya:
Coba grind lebih halus dikit.
Tambah waktu seduh, biar ekstraksi lebih banyak.
Pastikan suhu air cukup (90–93°C).
Tapi inget ya, asam bukan musuh. Bahkan aku sekarang justru nyari kopi yang punya brightness alias rasa asam seimbang, karena bikin kopi lebih kompleks.
Kalau kamu bener-bener gak suka asam, coba pilih biji kopi dari Sumatra atau Brazil. Mereka lebih earthy dan coklat-coklat gitu. Lebih “nyantai” di lidah.